PENDAHULUAN KOMUNIKASI ANTAR SEL
Informasi dapat datang dalam berbagai bentuk dan seringkali
melalui proses merubah sinyal informasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Ketika kita menelepon teman, sederhananya, gelombang suara kita dirubah ke
dalam bentuk sinyal listrik sehingga dapat melalui kabel telepon. Poin penting
dari proses tersebut adalah ketika pesan dirubah dari satu bentuk ke bentuk
lain. Proses pengubahan ini disebut transduksi sinyal.
Pada
tumbuhan dan hewan dikenal kumunikasi antar sel menggunakan molekul signal
ekstraseluler (ligan). Ini merupakan cara organisme untuk mengontrol metabolisme sel,
pertumbuhan, diferensiasi jaringan, sintesis dan sekresi protein serta mengatur
komposisi cairan ekstraseluler. Molekul sinyal ini disintesis dan di sekresikan
oleh adanya sel sinyal dan hanya menghasilkan respon spesifik pada sel target
yang memiliki reseptor untuk molekul sinyal yang spesifik. Pada organisme
multiseluler, molekul sinyal dapat berupa molekul hidrofilik atau hidrofobik.
Kedua kelompok molekul ini memiliki mekanisme yang berbeda dalam aktivasi
proses-proses dalam sel.
Beberapa molekul signal hidrofibik,misalnya steroid,retinoid dan
tiroksin dapat berfungsi ke dalam sel dan berikatan dengan reseptor
intraseluler. Reseptor intraseluler (RC) ada 2 macam, yaitu reseptor yang
terdapat di sitoplasma (Cytoplasmic Receptor) dan di dalam inti sel (Nuclear
Receptor). Perbedaan mekanisme aktivasi transkripsi keduanya dapat dilihat pada
gambar 2. Berbagai molekul kecil hidrofilik seperti (asam amino, lipid, dan
asetilkolin), peptide dan protein digunakan untuk komunikasi antar sel.
Molekul signal berupa hormon steroid (estradiol, progesteron,
testosteron), vitamin D3 dan asam retinoic dapat menembus membran sel dan
berikatan dengan reseptor spesific intraseluler dan membentuk kompleks
hormon-reseptor, kemudian translokasi ke dalam inti sel dan berikatan dengan
elemen DNA yang responsif terhadap kompleks hormon-reseptor. Ini menyebabkan diaktifkannya gen target untuk mensintesis protein tertentu.
Cara komunikasi antar sel lainnya adalah melalui reseptor yang
terdapat dipermukaan membran sel (reseptor membran). Dalam hal ini molekul
ligan bekerja sebagai ligan yang berikatan dengan molekul komplemen pada
permukaan luar membran sel. Ikatan ini menyebabkan perubahan komponen reseptor
di dalam sel atau menginduksi respons seluler yang spesifik. proses-proses tersebut dikenal dengan signal transduksi.salah satu kelompok
reseptor pada permukaan membran mengaktivasi protein G yang dikenal dengan G
protein-coupled receptors (GPCRs),yang di temukan pada semua sel
eukariotik,mulai dari yeast hingga manusia.Genum manusia misalnya mengkode
beberapa ribu GCPR. Termasuk di sini reseptor pada mata,peraba,perasa,beberapa
reseptor neurotrasmiter dan reseptor hormon yang mengontrol metabolisme
karbohidrat,asam amino pada umumnya.
MOLEKUL SIGNAL DAN RESEPTOR MEMBRAN (LIGAN)
Kumunikasi menggunakan signal ektraseluler biasanya melibatkan beberapa langkah
berikut :
1. Sintesis
2. Pelepasan molekul signal oleh sel signal
3. Transpor signal menuju sel target
4. Molekul signal berikatan ke protein reseptor untuk mengaktivasinya
5. Inisiasi satu atau lebih jalur signal transduksi yang telah diaktivasi oleh
reseptor
6. Terjadi perubahan spesifik pada fungsi seluler, metabolisme atau
perkembangan dan
7. Pelepasan signal sehingga seringkali menyebabkan terhentinya respon seluler.
Sebagian besar reseptor diaktivasi oleh ikatan molekul dengan
membran ( misalnya hormon, faktor pertumbuhan, neutransmiter dan feromon ).
Terdapat beberapa cara kumunikasi sel yang menggunakan reseptor membran yaitu
juktakrin, otokrin,parakin, dan endokrin.
Signalling juktakrin
Signalling juktakrin merupakan komunikasi dua sel yang berdekatan dengan membentukSignalling otokrin
Signalling otokrin sel atau sel-sel merespons molekul yang di sekresikannya sendiri. Signal ini juga dijumpai pada sel-sel tumor yang mensekresi faktor pertumbuhan secara berlebihan hingga menginduksi proliferasi sel yang tidak terkendali. Ini menyebabkan terbentuknyaSignalling parakrin
Signalling parakrin, merupakan komunikasi antar sel jarak pendek. Sel signal mensekresi molekul signal targetnya pada sel-sel yang berdekatan dengan sel signal. Misalnya epinefrin merupakan neutotransmiter yang dilepaskan oleh satu sel saraf ke sel saraf lainnya atau sel saraf ke efektor pada otot rangka ( merangsang atau menghambat konstraksi). Yang kemudian dapat berikatan dengan reseptor membran pada sel-sel target yang ada di sekitarnya dan menginduksi perubahan di dalam sel target.Signalling endokrin
Signalling endokrin merupakan contoh komunikasi antar sel jarak jauh karena sel signal terletak dilokasi yang relatif jauh dari sel target. Dalam signal ini molekul signalnya adalah hormon. Molekul signal dapat sampai ke sel target karena ditransfor melalui darah atau cairan ektraseluler lainnya. Signalling endokrin misalnya terjadi pada siklus reproduksi wanita. Hormon yang terlibat dapat berupa peptida atau steroid. Hormonpeptida misalnya FSH, LH,follicle stimulating hormon, Lutenizing Hormon, Chorionic Gonadotropin. Sedangkan hormon teroid misalnya estrogen dan progesteron. Mekanisme signalling endokrin pada siklus reproduksi wanita pada gambar 6SIGNAL RANSDUKSI INTRASELULER
Signal tranduksi merupakan proses pengubahan ikatan molekul signal pada
reseptor sel target untuk menghasilkan respon biologis. Dalam hal ini terdapat
second messenger yang bekerja sebagai agen signal tranduksi. Second messenger
ini dapat membawa signal dari beberapa reseptor.
Dalam signal tranduksi ikatan dengan ligand (first messenger) pada beberapa
reseptor membran dalam waktu singkat dapat meningkatkan atau menurunkan
konsentrasi molekul kecil yang merupakan second messenger. Beberapa molekul
berikut misalnya cAMP ( siklik AMP), cGMP, DAG (1,2- diasilgliserol) dan inositol
trifosfat (IP3) berperan sebagai Second messenger.
IKATAN RESEPTOR-PROTEIN G (GPCR) YANG MENGAKTIVASI ATAU MENGHAMBAT ADENIL SIKLASE
Banyak sekiali reseptor membran yang berhubungan dengan signal transduksi
protein G. Semua GPCR terdiri atas tujuh segmen dimana terminal N terdapat
diluar membran dan terminal C terdapat didalam sitosol. Sejumlah
GPCR merupakan reseptor hormon, neurotransmiter, rodopsin dan ribuan reseptor
pembau pada hidung. merupakan protein switch GTPase dengan kemungkinan ON ketika
berikatan dengan GTP dan OFF ketika berikatan dengan GDP a. Sub
unit Ggb tetap
berikatan sehingga di kenal dengan sub unit Gg dan Gb. Selama
signaling, Gg dan Gb, GaSignal
transduksi protein G terdiri atas tiga subunit G
-CTP.a dari pada Ggb-GTP justru menghambat tergantung pada sel dan ligand, subunit Ga-GTP,
pada beberapa kasus GaIkatan reseptor menyebabkan protein G teraktivasi, sehingga
mengantarai aktivitas protein efektor. Walaupun kebanyakan protein efektor
diaktivasi oleh G
No comments: