Biologi sel dan Molekuler: Januari 2014

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan adalah roses pertambahan volume yang irreversiblen (tidak dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel; dapat pula disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif, contohnya pertumbuhan batang tanaman dapat diukur dengan busur pertumbuhan atau auksanometer.

Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.

Perkembangan awal suatu tumbuhan secara garis besar melalui tiga tahap, yaitu pembelahan sel, morfogenesis, dan diferensiasi seluler.

Pembelahan sel 

Zigot didalam biji tumbuhan mengalami pembelahan sel mitosis membentuk jaringan embrional.

Morfogenesis n (perkembangan bentuk)

Embrio yang terbentuk didalam biji memiliki kotiledon dan akar serta tunas rudimenter. Sesudah biji berkecambah, akar dan tunas rudimenter tersebut akan berkembang membentuk sistem akar dan tunas tumbuhan. Proses ini dinamakan morfogenesis.

Diferensiasi seluler 

Jaringan embrional terus berkembang menjadi struktur dengan fungsi khusus yang akan dimiliki pada saat dewasa. Pada tahap ini, gen menentukan sifat tumbuhan. Sel-sel yang terdiferensi akan membentuk jaringan. Proses pembentukan jaringan permanen pada tumbuhan (epidermis,korteks, dan stele) yang berasal dari jaringan embrional disebut spesialisasi.

Demikian posting hari ini mengenai pertumbuhan dan perkembangan, semoga bermanfaat bagi kita yang sedang belajar biologi.

0 comments:

ASI (AIR SUSU IBU)

ASI adalah makanan pertama yang harus diberikan kepada bayi. ASI pertama disebut kolustrum yang banyak mengandung kekebalan sehingga melindungi bayi dari pengaruh infeksi.

Pada umunya, bayi hanya memerlukan ASI sampai usia 3-4 bulan yang disebut ASI eksklusif, yang diberikan kepada bayi tanpa makanan tambahan. Biasanya tidak terdapat gangguan pertumbuhan dalam masa usia ini, kecuali jika anak menderita penyakit atau karena hal-hal tertentu di luar faktor makanan.

Tetapi, setelah berusia tiga bulan, jumlah ASI yang dihasilkan oleh ibu akan mulai berkurang, sehingga tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan anak akan kalori dan protein. Anak mulai memperlihatkan tanda-tanda awal gangguan pertumbuhan, seperti kelainan berat badan, mulai lambat dan sebagainya. Pengaturan makanan yang tepat dan benar nerupakan kunci penyelesaian masalah ini. 

Ahli kedokteran anak di seluruh dunia telah melakukan penelitian terhadap kebaikan ASI untuk bayi, dan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Air susu mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI mengandung kadar laktosa tinggi. Laktosa dalam usus akan mengalami peragian hingga membentuk asam laktat, yang berfungsi untuk:

  • Menghambat pertumbuhan bakteri yang patogen
  • Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan berbagai asam organik dan mengsintesis beberapa jenis vitamin dalam usus.
  • Memudahkan terjadinya pengendapan calsium caseinate (protein susu)
  • Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti kalsium, fosfor dan magnesium.

2. ASI tidak mengandung bibit penyakit, justru mengandung zat penolak untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi. Zat kekebalan yang terdapat dalam ASI antara lain laktoferin, dan antibodi yang dapat melindungi anak dari bakteri, virus dan jamur.
3. ASI Lebih aman terhadap kontaminasi, karena ASI diberikan langsung, maka kemungkinan tercemar zat berbahaya lebih kecil.
4. Resiko alergi pada bayi sangat kecil.
5. Temperatur suhu hangat ASI sesuai temperatur suhu tubuh bayi.
6. Pemberian ASI dapat mempererat hubunga Kasih sayang antara Ibu dan bayinya, lebih higienis dan steril. Praktis, sebab dapat diberikan kapan saja, dimana saja, dan ekonomis.
7. Bayi yang menyusu pada ibunya, memiliki pertumbuhan geraham lebih baik.
8. Bentuk payudara ibu memungkinkan bayi menyusui tanpa tersedak.

ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ke-3 atau ke-4 setelah persalinan disebut Kolosttrum yang erwarna lebih kuning dan lebih kental dibanding ASI, dan berfungsi yang berkhasiat membersihkan saluran pencernaan bayi dari mukoneum (kotoran yang terdapat dalam saluran pencernaan janin). Kolostrum juga merangsang kematangan mukosa usus sehingga saluran pencernaan bayi siap untuk mencerna ASI.

Setelah itu, maka hari berikutnya dan seterusnya disebut air susu peralihan. Setelah minggu kelima dan seterusnya, air susu ibu memiliki komposisi zat gizi yang tetap dan memiliki kandungan gizi lengkap, baik makronutrien seperti protein, lemak, karbohidrat, maupun mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral. Mineral dalam ASI memiliki kesamaan dengan kolostrum, hanya saja kadarnya lebih rendah.

Sekian, semoga bermanfaat. Salam biologi.

0 comments:

KEHAMILAN

Kehamilan adalah berkembangnya embrio di dalam uterus sejak atau tertanamnya embrio (implementasi) dalam dinding uterus hingga dilahirkan. Dimana zigot akan bertumbuh menjadi embrio di dalam uterus sejak terjadi fertilisasi hingga dilahirkan. Waktu kehamilan manusia berkisar rata-rata 266 hari, atau 38 minggu kurang lebih 9 bulan 2 minggu. 

Kehamilan

Pada fase  kehamilan ini, hormon-hormon yang berperan adalah:
a.Progesteron dan estrogen, hingga kehamilan bulan ke-3 dan ke-4, hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Secara berangsur-angsur fungsi korpus luteum diganti oleh plasenta.
b.Prolaktin, yaitu hormon yang merangsang kerja kelenjar susu untuk memproduksi susu, sehingga pada saat diperlukan siap berfungsi. Dan juga mengatur metabolisme pada Ibu, sehingga kebutuhan zat oleh tubuh ibu dapat dikurangi dan diallirkan ke janin. Yang diproduksi oleh plasenta.

Perkembangan Embrio di Rahim

a. Fase/ stadium morula

Prosesnya perkembangan embrio di dalam rahim yakni dimulai dari Telur yang telah dibuahi oleh sperma akan membentuk zigot. Kemudian zigot akan digerakkan oleh silia oviduk menuju ke uterus. Setelah 24 jam, terjadilah pembelahan sel (cleavage). Pembelahan ini terjadi saat telur yang dibuahi berjalan dari oviduk ke uterus yang memakan waktu selama 3-5 hari.

Sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami pembelahan menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enambelas sel, dan pada akhirnya akan menjadi satu kelompok sel baru yang merupakan suatu benda bulat seperti buah murbey.

b. Fase/ stadium blastula

Morula kemudian membentuk bola berongga, dimana bentuk ini disebut blastosit. Blastosit akan berdiferensiasi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut:
  • Sel-sel terluar disebut tropoblas
  • Sel-sel bagian dalam disebut embrioblas
  • Rongga berisi cairan disebut blastosol

Proses perubahan morula menjadi blastosit disebut blastulasi. Blastosit turun ke uterus dan menanamkan diri di endometrium atau melakukan implantasi. Implantasi terjadi pada hari ke-7 atau ke-8. Implantasi terjadi karena sel tropoblas mengeluarkan enzim proteolitik. Selanjutnya, embrioblas membelah diri sehingga menjadi satu kelompok yang sedikit menonjol dan diberi nama bintik benih.  

Sel-sel lapisan tropoblas mengeluarkan semacam cairan sehingga antara cairan tropopblas dan bagian bintik benih terpisah. Antara keduanya terbentuk suatu ruangan yang berisi cairan yang makin lama makin luas. Akan tetapi, antara bintik benih dengan tropoblas masih berhubungan pada satu tempat yang dinamakan selom (coelom).

c. Fase/ stadium gastrula  

Setelah terjadi blastula maka stadium selanjutnya adalah stadium gastrula. Di stadium ini, bintik benih mengalami pertumbuhan sel yang berbeda-beda dan membagi diri menjadi beberapa lapisan sel-sel yang berlainan sifatnya. 

Lapisan-lapisan tersebut antara lain, ektoderma (lapisan luar) yang dekat dengan tropoblas, lapisan endoderma (lapisan dalam) yangbsedikit menonjol ke dalam ruangan eksoselom, dan mesoderma (lapisan tengah).

Saat embrio bertumbuh, endoderma berkembang menjadi batas epitelium gastrintestinum, alat pernapasan, dan sejumlah organ. Mesoderm membentuk peritonium, otot, tulang, dan jaringan ikat lain. Sedangkan ektoderma membentuk kulit dan sistem saraf. 

Pembentukan Membran Embrio

Selama periode embrionik, membran embrio terbentuk. Membran-membran ini di luar embrio dan berfungsi melindungi dan memberi makan embrio.

Membran-membran tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kantong kuning telur
Merupakan membran yang dibatasi endoderma. Pada beberapa spesies, kantong kuning telur berfungsi menyediakan nutrisi utama bagi embrio. Pada manusia, kantong ini brerfungsi menyediakan tempat mula-mula bagi pembentukan darah. Kantong kuning telur juga mengandung sel-sel spermatogonium atau oogonium setelah bayi dewasa.

b. Amnion 
Merupakan membran pelindung yang tebal. Saat embrio tumbuh, amnion menyelubingi embrio dan membentuk ruang yang berisi cairan amnion. Cairan amnion ini berfungsi melindungi embrio dari gesekan dan membantu regulasi suhu tubuh embrio.

c. Korion
Merupakan derivat dari ektoderma dan mesoderma tropoblas. Korion menjadi bagian utama plasenta. Korion ini menyelubungi amnion dan kantong kuning telur.

d. Alantois 
Berupa membran vaskular kecil yang merupakan tempat mula-mula pembentukan darah. Fungsi alantois adalah untuk respirasi, saluran makanan, dan ekskresi.

Pembentukan Plasenta

Pada usia kehamilan di  bulan ke-3 seperti pada gambar di atas, terjadi pembentukan plasenta (ari-ari atau tembuni). Plasenta berbnetuk pipih dan berkembang dari korion dan sebagian endometrium.

Fungsi plasenta adalah sebagai berikut:
Memungkinkan oksigen dan makanan dari darah ibu berdifusi ke janin.
Memasok sari-sari makanan dan kebutuhan oksigen dari ibu ke janin.
Memungkinkan karbon dioksida dan sisa metabolisme dari janin berdifusi ke ibu.
Mencegah masuknya mikroorganisme atau penyakit-penyakit dan bahan kimia berbahaya masuk ke tubuh janin. 
Menyuplai makanan seperti karbohidrat, kalsium, protein, dan besi ke tubuh janin.
Menghasilakn beberapa hormon yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan.
Memberikan sistem kekebalan tubuh dari ibu ke janin.

TALI  PUSAR

Selama pertumbuhan embrio, pada korion tumbuh struktur seperti jari-jari yang disebut vili korion. Vili korion mengandung pembuluh darah jannin dari alantois. Vili korion tumbuh terus hingga terendam pada ruang darah ibu yang disebut  ruang intervili. Darah ibu dan janin berdekatan, namun tidak bercampur.
Fungsi vili korion adalah tempat pertukaran oksigen dan makanan dari darah ibu ke bayi. 

Dari pembuluh darah pada vili, makanan akan disirkulasikan ke vena umbilikus (tali pusar), dan sisa metabolisme dari janin akan meninggalkan janin lewat arteri umbilikus dan berdifusi ke darah ibu. Tali pusar tersusun atas lapisan terluar amnion yang mengandung arteri umbilikus dan vena umbilikus serta diperkuat oleh jaringan ikat pipih dan alantois.

Apabila bayi telah lahir maka tali pusar akan tetap menempel di perut bayi hingga beberapa hari. Setelah tali pusar tanggal atau lepas dari perut bayi, maka akan meninggalkan bekas di perut yang sering disebut pusar. Salam biologi.

0 comments:

Siklus Menstruasi


Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari tiga fase, yaitu fase aliran menstruasi, fase poliferasi, dan fase sekresi.

  1. Fase poliferasi fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka disebut juga “fase estrogenik”. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus. Setiap bulan setelah haid, hipofisis anterior mensekresikan FSH (Follicel Stimulating Hormone). Hormone ini berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan pematangan ovum dan folikel graaf. Estrogen berfungsi untuk membangun endometrium sehingga endometrium rahim menebal hingga 5-7 cm. selain itu, estrogen juga mempengaruhi kelenjar serviksuntuk menghasilkan cairan encer.
  2. Fase seksresi (fase progesterone), fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-28 dari siklus. Folikel graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum (badan kuning). Korpus luteum mensekresikan hormon progesterone.
  3. Fase menstruasi, tahap ini berlangsung selama 4 - 6 hari dalam satu siklus. Oleh karena hormon estrogen dan progesterone berhenti dikeluarkan, maka endometrium mengalami degenerasi. Darah, mucus, dan sel - sel epitel dikeluarkan sebagai darah haid dari rongga uterus ke vagina. Dengan menurun dan hilangnya progesterone dan estrogen, FSH aktif diproduksi lagi dan siklus mulai kembali.

Yap, itulah tiga fase pada siklus menstruasi. Semoga posting blog biologi hari ini bermanfaat bagi kita semua.

0 comments:

Mekanisme Pembentukan Gamet

Gamet jantan bentuk dibentuk di dalam testis pada skrotum, sedangkan gamet betina dibentuk di dalam ovarium. Pembentukan gamet jantan disebut spermatogenesis dan pembentukan gamet betina  disebut oogenesis.

Mekanisme Spermatogenesis 

Spermatogenesis terjadi setelah seorang laki-laki mengalami masa puber (dewasa secara biologis). Spermatogenesis kemudian akan terjadi secara teratur dan terus-menerus seumur hidup laki-laki. Di dalam testis, spermatogenesis kemudian akan terjadi  di tubulus seminiferous. Pada dinding  tubulus seminiferus telah tersedia calon-calon sperma (spermatogonia) yang berjumlah ribuan. Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2 spermatosit skunder. Tiap spermatosit sekumder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid, sperma yang telah matang akan menuju epididimis. Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari. Lihat gambar di bawah ini.

Mekanisme oogenesis

Oogenesis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur (oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir. Saat pubertas, oosit primer malakukan pembelahan meiosis menghasilkan oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit primer). Proses ini terjadi di bawah pengaruh FSH (Follicle Stimulating Hormone). Jika pada saat ovulasi terjadi pembuahan, maka oosit sekunder meneruskan pembelahan menjadi ootid (haploid) dan badan polar kedua. Ootid berdiferensiasi menjadi ovum. Lihat gambar dibawah ini.

Berbeda dengan laki - laki, wanita hanya mengeluarkan 1 sel telur saja selama waktu tertentu (siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormone. Pada manusia dan primata, siklus reproduksinya disebut menstruasi (lihat gambar 4), sedangkan pada mamalia lain disebut siklus estrus. Perbedaan utama antara siklus estrus dan menstruasi adalah, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium akan dikeluarkan bersama darah. Sedangkan pada siklus estrus tidak terjadi pendarahan karena endometrium diserap (reabsorpsi) oleh uterus. Siklus menstruasi wanita umumnya 28 hari sekali, sedangkan siklus estrus pada tikus hanya 5 hari sekali, beruang dan anjing satu tahun sekali, dan gajah beberapa kali setahun.

Demikian posting hari ini mengenai mekanisme pembentukan gamet, semoga materi biologi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

0 comments:

ORGAN REPRODUKSI


Alat reproduksi pada manusia berupa alat kelamin pada laki - laki dan alat kelamin pada wanita. 

Alat kelamin laki-laki

Alat kelamin laki - laki dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
a. Alat kelamin luar berupa penis yang fungsinya sebagai alat kopulasi (persetubuhan).
b. Alat kelamin dalam terdiri dari bagian - bagian sebagai berikut:

Testis

Testis merupakan tempat pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormone kelamin (testosteron). Pada testis terdapat pembuluh - pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferous.

Saluran reproduksi

Saluran reproduksi terdiri dari duktus epididimis yaitu tempat pematangan sperma lebih lanjut dan tempat penyimpanan sperma sementara. Selanjutnya, terdapat vasa deferensia yang merupakan suatu saluranuntuk mengangkut sperma ke vesika seminalis (kantong sperma). 

Kelenjar kelamin

Kelenjar - kelenjar ini antara lain: vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral  (cowper).
Vesikula seminalis, berjumlah sepasang dan terletak di atas dan bawah kantong kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volum total semen. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental, berlendir, mengandung asam amino dan fruktosa. Cairan ini berfungsi untuk memberi makan sperma.
  • Kelenjar prostat, berukuran lebih besar disbanding dua kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat alkalis (basa) sehingga bisa menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina.
  • Kelenjar bulbouretral (couver), kelenjar ini kecil, berjumlah sepasang, dan terletak disepanjang uretra. Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.


Alat kelamin wanita

Alat kelamin wanita dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.

a. Alat kelamin luar terdiri atas bagian - bagian sebagai berikut :
  • Labia mayor (bibir luar pagina yang tebal) berlapiskan lemak.
  • Mons veneris, pertemuan antara kedua bibirvagina dengan bagian atas yang tampak membukit.
  • Labia minor (bibir kecil), yaitu sepasang lipatan kulit yang halus dan tipis, tidak dilapisi lemak.
  • Klitoris, tonjolan kecil disebut juga kelentit.
  • Orificum urethrae (muara saluran kencing), tepat dibawah klitoris.
  • Himen (selaput dara), berlokasi dibawah saluran kencing yang mengelilingi lubang vagina.


b. Alat kelamin dalam terdiri atas bagian - bagian sebagai berikut :
  • Indung telur (ovarium), berjumlah sepasang dan terletak di rongga perut, yaitu di daerah pinggir kiri dan kanan. Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel yang berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel.
  • Oviduk (tuba fallopi), berjumlah sepasang saluran oviduk menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus).
  • Uterus (rahim), pada manusia rahim hanya satu ruang dan berotot serta tebal. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, ukuran rahim biasanya pangjangnya 7 cm dan lebarnya 4 - 5 cm. Rahim bawah mengecil dan dinamakan leher rahim (serviks uteri) sedangkan bagian yang besar disebut badan rahim (korpus utteri). Rahim tersusun atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium. Uterus atau rahim merupakan ruang untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
  • Vagina, ialah sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur kearah belakang dan atas. Dinding vagina lebih tipis daripada rahim dan banyak memiliki lipatan. Hal ini untuk mempermudah jalan kelahiran bayi. Vagina juga memiliki lender yang dihasilkan oleh dinding vagina dan kelenjar bartholin (Marieb dan Mallatta 2011). Lihat gambar 2 dan 3.

0 comments:

OTOT

Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang melakukan berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.

Otot memiliki tiga karakter, yaitu:

  1. Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek dari ukuran semula , jika otot sedang melakukan kegiatan.
  2. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang
  3. Elsatisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula

Otot tersusun atas dua macam filament dasar, yaitu filamen aktin dan filamen miosin. Filamen aktin tipis sedangkan filamen miosin tebal. Dan kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot, dan kumpulan serabut otot menyusun satu otot.

Jenis- Jenis Otot

Berdasarkan bentuk jenisnya bagian menjadi tiga, yaitu :

Otot Lurik

Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran, pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunyai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-seling.

Otot lurik berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali-kali. Otot lurik ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia propria. Kumpulan serabut otot yang dibungkus oleh fasia propria dibungkus oleh selaput fasia superfasialis.

Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian :
1. Vertikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung.
2. Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil. 

Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon di bedakan menjadi sebagai berikut. 
1. Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.
2. Inserio, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika berkontraksi. 

Otot Polos 

Otot polos juga disebut otot tak sadar atau otot alat dalam (otot visceral). Otot polos tersusun dari sel-sel yang berbentuk kumparan halus. Masing-masing dsel memiliki satu inti yang terletak ditengah.Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf autonomy. Otot polos terdapat di alat-alat dalam tubuh, misalnya pada dinding saluran pencernaan, saluran-saluran pernafasan, pembulu darah, saluran kencing dan kelamin.

Otot Jantung 

Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik, hanya saja serabut, serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom.  Letak inti sel di tengah. dengan demikian, otot jantung yang bekerja tidak menurut kehendak.

Sifat Kerja Otot

Sifat kerja otot dibedakan menjadi atas :

Antagonis 

Antagonis adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya: 
  1. Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep. 
  2. Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (medekati badan), misalnya pada gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna. 
  3. Depressor (kebawah) dan elevator (keatas), misalnya gerak kepala menunduk dan menengadah. 
  4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak tangan menengadah dENGan gerak telapak tangan menelungkup. 

Sinergis 

Sinergis adalah otot- otot yang kontrasksi menimbulkan gerak searah.

Mekanisme Kerja Otot 

Dari penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektronb dan difraksi sinar X, menurut Hansen dan Huxly (1995) mengemukakan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filament menyatakan bahwa kontraksi terjadi berdasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filamen aktin dan filamen miosin.

Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabjan aktomiosin mengerut (kontraksi), kontraksi ini memerlukan energi.Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara dua pita gelap).

Sumber Energi Untuk Gerak Otot 

ATP (Adenosin Tri Fosfat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbihidrat dan lemak.Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.

Fosforkreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam konsentrasi tinggi pada otot. Fosforkreatin tidak dapai dipakai langsung sebagai sumber energi, tetapi fosforkreatin dapat memberikan energinya kepada ADP dan mengubahnya menjadi ATP.

Pada otot lurik, jumlah fosforkreatin lebih dari lima kali julah ATP. Pemecahan ATP dan fosforkreatin untuk menghasilkan energy tidak memerlukan oksogen bebas.Oleh sebab itu, fase kontraksi otot sering disebut fase anaerob.

Otot yang berkontraksi dalam waktu yang lama dapat mengalami kelelahan.Hal ini disebabkan menurunnya ATP dan fosforkreatin, sedangkan ADP, AMP dan asam laktat naik konsentrasinya.

Sumber lain untuk memperoleh energi ialah mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa. Glikogen merupakan senyawa tidak larut, untuk itu glikogen  dilarutkan dulu menjadi laktasidogen. Laktasidogen akan diubah mejadi glukosa dan asam laktat. Glukosa akan dioksidasi dan menghasilkan CO¬2, H2¬O dan energi. Energi yang dibebaskan digunakan untuk pembentukan ATP dan fosforkreatin. Proses pemecahan glikogen menjadi glukosa dan glukosa menjadi CO¬2 dan ¬H2¬O berlangsung pada saat otot dalam keadaan relaksasi dengan menggunakan oksigen bebas.

Jika oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi asam laktat terlalu banyak akan menyebabkan napas tersengal-sengal (Marieb & Mallat 2001; Marieb 2004).  Salam biologi.

0 comments:

TULANG

Tulang disebut alat gerak pasif karena  digerakkan oleh otot. 


Jenis tulang

Tulang Rawan ( kartilago) 

Tulang rawan bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel-sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin.
Tulang rawan memiliki tiga tipe, yaitu tulang rawan hialin, elestis, dan serat.

Tulang Osteon

Tulang bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.

Pembentukan tulang 
Pembentukan tulang terjadi setelah terbentuk tulang rawan (kartilago) dihasilkan dari sel-sel mesenkim terbentuk. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas (sel-sel pembentuk tulang).

Sel-sel tulang dibentuk terutama dari arah dalam ke luar, atau proses pembentukannya konsentrasi. Setiap satuan-satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem disebut sistem havers. 

Disekeliling sel-sel tulang terbentuk senyawa protein yang akanmenjadi matriks tulang, proses penulangan disebut osifikasi.

Berdasarkan matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Tulang kompak, bila matriksnya padat dan rapat.
2. Tulang spons, bila matriksnya berongga. 
2. Bentuk tulang

Berdasarkan bentuknya terdapat empat macam bentu tulang utama yaitu :

Tulang pipa (tulang panjang)

Tulang pipih berbentuk tabung dan pada umumnya berongga. Di ujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi  untuk berhubungan dengan tulang lain. Contohnya yaitu pada tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengumpil.
Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian tengah (diafisis), kedua ujung (epifisis), dan antara epifisis dan diafisi (cakra epifisis).osteoblas menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang.di dalam tulang pipa terdapat osteoklas. 

Tulang pipih

Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, di dalamnya terdapat sumsum tulang.Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat.Contohnya adalah tulang rusuk, ruling belikat, dan tulang tengkorak.

Tulang pendek

Tulang pendek berbentuk kubus dan terdapat pada pangkal kaki, pangkal lengan dan ruas-ruas tulang belakang.

Tulang tak berbentuk

Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tak tertentu.Tulang ini terdapat di wajah dan tulang belakang.

Fungsi tulang

  • Memberi bentuk tubuh
  • Melindungi alat tubuh yang vital
  • Menahan dan menegakan tubuh
  • Tempat perlekatan otot
  • Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor
  • Tempat pembentukan sel darah
  • Tempat  menyimpan energy, yaitu berupa lemak yang tersimpan di sumsum kuning tulang. (Marieb & Mallatt 2001 ; Marieb 2004)

Hubungan Antartulang


Tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat.Hubungan antartulang disebut artikulasi.Agar artikulasi dapat bergerak, diperlukan struktur khusus yang disebut sendi.Tiga jenis hubungan antartulan, yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.

a) Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang tidakmemungkinkan adanya gerakan.
Ada dua tipe utama sinartrosis, yaitu suture dan sinkondrosis.Suture adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak, sedangkan sinkondrosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilagi hialin, contohnya hubungan antara elpifisis dan diafisis pada tulang dewasa.
 
b) Amfiartrosis adalah hubungan antartulang yang memeungkinkan  adanya sedikit pergerakan. Amfiartrosis dibagi menjadi dua yaitu simfisi dan sindesmosis. Simfisi sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi tulang belakang dan sendi tulang kemaluan. Sedangkan pada sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament. Contohnya pada sendi antartulang betis dan tulang kering. 

c) Diartrosis adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan, meliputi persendian. 

Ciri-ciri diartrosis adalah sebagai berikut:
1. Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous (menyerabut). 
2. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane sinovial yang menghasilkan cairan synovial untuk mengurangi gesekan. 
3. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligamen dan ada yang tidak
4. Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut. 
Contoh dari diartrosis:

• Sendi engsel 
 Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporis satu.Misalnya, sendi pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antarjari.

• Sendi putar
 Pada sendi putar, ujung tulang yang stu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Misalnya, sendi antar tulang hasta dan pengumpil, dan sendi antar tulang atlas dengan tulang tengkorak.

• Sendi pelana atau sela
Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi bergerak lebih bebas.Misalnya, sendi antar tulang telapak tangann dengan pergelangan tangan dan dengan ruas jari tangan.

• Sendi kondoloid atau ellipsoid
 Sendi kondoloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu lekukan berbentuk elips.Misalnya, sendi tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.

• Sendi peluru
 Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol.Bentuk ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan dapat berporos tiga.Misalnya, sendi antar tulang gelang bahu dan lengan atas, dan antar tulang gelang panggul dan paha.

• Sendi luncur
Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Misalnya, sendi tulang belikat(Marieb 2004).  

Sistem rangka

Secara garis besar, rangka manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial(sumbu tubuh), dan rangka apendikuler( anggota tubuh). 

Rangka aksial terdiri dari :

Tengkorak
Berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture ( tidak ada digerakan).  

Hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula.Berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot dan lidah.

Tulang belakang
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan-pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat tubuh.tulang belakang ini memungkinkan manusia melakukan pergerakan, misalnya berdiri, duduk dan berlari. 

Tulang dada dan rusuk
Tulang dada dan rusuk berfungsi pelindung bagi organ-oragan penting yang ada di dada.

Rangka apendikuler

Rangka apendikuler terdiri atas pinggang, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki.secara umumrangka apendikuler menyusun alat gerak, tangan dan kaki.
Tulang rangka apendikuler terdiri atas:

1. tulang selangka
tulang selangka atau tulang leher dan membentuk bagian depan bahu

2. tulang belikat
tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu. 

3. tulang pangkal lengan, pengumpil, hasta
tulang pangkal lengan bersama-sama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun lengan atas dan lengan bawah. 

4. tangan dan kaki 
tulang tangan tersusun atas tulang- tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-jari. Tulang kaki disusun oleh tulang paha, tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang telapak kaki, dan jari-jari kaki.(Marieb & Mallat 2001; Marieb 2004).

Demikian posting hari ini mengenai tulang, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk mengunjungi lagi blog ini besok karena saya akan memposting materi biologi mengenai otot.

0 comments:

SISTEM GERAK MANUSIA

Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dalam maupun dari  luar. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakan tulang. Jadi, gerak merupakan kerja sama antara tulang dan otot. 

Tulang 

Tulang disebut alat gerak pasif karena  digerakkan oleh otot. 

1. Jenis tulang

a. Tulang Rawan ( kartilago) 
b. Tulang Osteon

2. Bentuk tulang

Berdasarkan bentuknya terdapat empat macam bentu tulang utama yaitu:

a. Tulang pipa (tulang panjang)
Tulang pipih berbentuk tabung dan pada umumnya berongga. Di ujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi  untuk berhubungan dengan tulang lain. Contohnya yaitu pada tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengumpil.

b. Tulang pipih
Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, di dalamnya terdapat sumsum tulang.Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat.Contohnya adalah tulang rusuk, ruling belikat, dan tulang tengkorak.

c. Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk kubus dan terdapat pada pangkal kaki, pangkal lengan dan ruas-ruas tulang belakang.

d. Tulang tak berbentuk
Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tak tertentu.Tulang ini terdapat di wajah dan tulang belakang.

3. Fungsi tulang

  • Memberi bentuk tubuh
  • Melindungi alat tubuh yang vital
  • Menahan dan menegakan tubuh
  • Tempat perlekatan otot
  • Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor
  • Tempat pembentukan sel darah
  • Tempat menyimpan energi, yaitu berupa lemak yang tersimpan di sumsum kuning tulang. 
  • (Marieb & Mallatt 2001; Marieb 2004)

4. Hubungan Antar tulang

Tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat. Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Agar artikulasi dapat bergerak, diperlukan struktur khusus yang disebut sendi.

5. System rangka

Secara garis besar, rangka manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (sumbu tubuh), dan rangka apendikuler (anggota tubuh). 
a. Rangka aksial
b. Rangka apendikuler

Otot

Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang melakukan berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.

Otot memiliki tiga karakter, yaitu:

  1. Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek dari ukuran semula, jika otot sedang melakukan kegiatan.
  2. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang
  3. Elsatisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula

Otot tersusun atas dua macam filament dasar, yaitu filamen aktin dan filamen miosin. filamen aktin tipis sedangkan filamen miosin tebal. Dan kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot, dan kumpulan serabut otot menyusun satu otot.

1. Jenis- Jenis Otot

Berdasarkan bentuk jenisnya bagian menjadi tiga, yaitu :
a. Otot Lurik
b. Otot Polos 
c. Otot Jantung 

2. Sifat Kerja Otot

Sifat kerja otot dibedakan menjadi atas :
a. Antagonis 
Antagonis adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, 
b. Sinergis 
Sinergis adalah otot- otot yang kontrasksi menimbulkan gerak searah.

3. Mekanisme Kerja Otot 

Dari penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektronb dan difraksi sinar X, menurut Hansen dan Huxly (1995) mengemukakan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filament menyatakan bahwa kontraksi terjadi berdasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filamen aktin dan filamen miosin.

4. Sumber Energi Untuk Gerak Otot 

ATP (Adenosin Tri Fosfat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot.ATP berasal dari oksidasi karbihidrat dan lemak.Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.

Demikian posting hari ini mengenai sistem gerak manusia, materi biologi yang akan saya posting selanjutnya akan membahas tentang tulang dan otot lebih rinci.

0 comments:

SIFAT TOTIPOTENSI

Pengetahuan tentang jaringan dan organ tumbuhan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu manfaanya adalah diperolehnya pengetahuan tentang perbanyakan tanaman (pengadaan bibit unggul) dengan menggunakan teknik kultur jaringan.

Teori totipotensi dikemukakan oleh G. Heberland pada tahun1898. Pada tahun 1950, F. C. Steward dan mahasiswanya memperoleh tanaman wortel utuh dari sel somatik sel floem akar wortel.

Tahapan dari totipotensi sel-sel wortel sehingga membentuk individu baru adalah sebagai berikut:

Floem akar tanaman wortel -> dipotong kecil-kecil masing-masing 2 mg ->           ditumbuhkan pada media bernutrien     ->        sel-sel membelah, terbentuk kalus (jaringan yang belum terdiferensiasi)     ->       kalus dipisahkan dalam media nutrisi  -> kalus membelah diri membentuk embrio      ->      terbentuk tanaman baru.

Berdasarkan sifat totipotensi, satu bagian tanaman dapat diklon menjadi tanaman identik secara genetic. Usaha sel atau jaringan disebut memperoleh suatu individu baru dari suatu sel atau jaringan dikenal sebagai kultur sel atau jaringan. Prinsip kultur sel atau kultur jaringan sama dengan prinsip perkembangbiakan secara vegetatif dengan setek. Saat ini kultur jaringan dikembangkan dengan penambahan hormon yang sesuai kebutuhan untuk pembentukan setiap organ tumbuhan. Dengan sistem kultur jaringan, seluruh bagian tubuh tumbuhan dapat dikembangkan menjadi tanaman baru (Solomon et al. 2005).

Keuntungan pengguanaan teknik kultur adalah sebagai berikut:

  • Bebas menentukan bagian tumbuhan yang akan dikultur
  • Waktu yang dibutuhkan relatif singkat
  • Tidak membutuhkan ruang yang luas
  • Cepat menghasilkan sejumlah tanaman baru dari satu jenis tanaman.


Demikian posting hari ini mengenai sifat totipotensi, semoga materi biologi ini dapat membantu pemahaman kita.

0 comments:

ORGAN PADA TUMBUHAN

Organ-organ pada tumbuhan meliputi batang, akar, daun, bunga, biji, dan buah.

Organ Tumbuhan

Akar 

Berdasarkan asalnya akar tumbuhan dibagi menjadi dua kategori, yaitu akar primer dan akar liar. Akar primer mulai tumbuh sejak tumbuhan dalam fase embrio dan tetap ada selama tumbuhan itu hidup. Akar primer berfungsi untuk meneggakan tumbuhan agar bisa berdiri tegak di atas tanah, menyerap air dan bahan-bahan anorganik dari tanah, dan menyimpan makanan. Akar liar muncul dari batang, daun, dan jaringan lain dan dapat bersifat permnen atau hanya temporer. Setelah mencapai tanah, akar liar akan berfungsi sama seperti akar primer, dan ada yang mengalami modifikasi sebagai organ untuk merayap, menopang,, atau melekat (haustaoria).

Struktur anatomi akar dapat diamati dengan cara memotong akar secara melintang. Urutan dari luar ke dalam terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Stele terdiri dari berkas pengangkut, yaitu xilem dan floem.

Epidermis

Epidermis akar tersusun atas satu lapis sel yang tersusun rapat. Epidermis akar memiliki rambut akar hasil aktivitas sel-sel di belakang titik tumbuh. Rambut akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan. Epidermis akar umumnya tidak memiliki kutikula. Epidermis akar yang menggantung pada tanaman anggrek dapat berkembang menjadi vilamen, yaitu jaringan yang terdiri dari beberapa lapis sel.

Korteks

Korteks akar tersusun dari beragam sel yang membentuk beberapa lapis sel. Dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Pada korteks terdapat jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

Endodermis

Lapisan endodermis akar terletak di sebelah dalam korteks, yaitu berupa sebaris sel-sel yang tersususn rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel endodermis mengalami penebalan gabus. Lapisan endodermis merupakan pemisah yang jelas antara dan stele karena bentuk dan susunannya khas dan berbeda dengan lapisan lainnya.

Stele (silinder pusat)

Lapisan di sebelah dalam endodermis merupkan daerah stele. Di stele terdapat berkas pengangkut serta jaringan-jaringan lainnya. Berkas pengangkut terdiri dari xilem dan floem, yang tersusun teratur membentuk jari-jari atau radial. Di lapisan terluar dari silinder pusat terdapat perisikel atau perkambium.

Batang 

Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh serta menghubungkan bagian akar dan daun. Batang memiliki titik tumbuh pada bagian ujung batang. Berkaitan dengan dengan aktivitas titik tumbuh batang, ada dua teori titik tumbuh, yaitu teoti histogen dari Hanstein dan teori tunika korpus dari Schmidt.

Teori Histogen

1) Lapisan luar pembentuk epidermis disebut dermatogens
2) Lapisan tengah pembentuk korteks disebut periblem
3) Lapisan tengah pembentuk stele disebut plerom

Teori Tunika Korpus

1) Lapisan tepi; terdiri dari sel-sel yang aktif membelah sehingga memperluas bagian titik tumbuh, disebut tunika
2) Lapisan dalam; terdiri dari sel-sel yang membelah kesegala arah dan berdiferensiasi, disebut korpus.

Calon cabang muncul diantara bakal daun, keadaan demikian disebut bersift eksogen, sebaliknya, calon cabang akar yang tumbuh karena aktivitas perisekel atau perikambium disebut endogen.

Struktur anatomi batang tidak berbeda jauh dengan akar. Perbedaan struktur anatomi akar dan batang adalah pada akar terdapat endodermis, sedangkan pada batang tidak terdapat endodermis. Lapisan penyusun batang dari luar kedalam adalah epidermis, korteks, dan stele.

Epidermis

Jaringan epidermis batang tersusun tersusun oleh selapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel sebelah luar dilengkapi dengan kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kekeringan. Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan primer. Aktivitas kambium gabus adalah untuk melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel. Epidermis batang tertentu dapat membentuk derivat, antara lain sel silika dan sel gabus. Misalnya pada epidermis batang debu.

Korteks

Korteks batang tersusun oleh sel-sel parenkim yang berdinding tipis. Letak sel parenkim ini tidak teratur sehingga banyak terbentuk ruang antarsel. Korteks juga tersusun atas kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi menyokong dan memperkut tubuh.

Stele (silinder pusat)

Stele terletak di sebelah dalam batang. Lapisn terluar dari stele disebut perisikel. Di dalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut berupa xilem dan floem. Pada tumbuhan dikotil, bagian tepi stele dibatasi oleh kambium, sedangkan pada tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium.

Aktivitas kambium pada akar dan batang sama, yaitu kea rah luar membentuk unsur kulit dank e arah dalam membentuk unsur kayu. Kambium yang terletak diantara berkas pengangkut dan parenkim disebut kambium fasikuler, sedangkan kambium yang terletak diantara dua berkas pengangkut disebut kambium interfaskuler. Struktur berkas pengangkut batang dikotil sama dengan akar monokotil muda, yaitu membentuk lingkaran (Solomon et al. 2005).
       

Daun 

Daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. Fotosintesis dapat berlangsung karena daun memiliki jaringan parenkim yang mengandung kloroplas, klorofil, epidermis, dan berkas pengangkut. 

Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berupa upih daun atau pelepah daun, tangkai daun dan helai daun. Daun biasanya tersusun oleh berbagai macam jaringan, yaitu jaringan pelindung (epidermis atas, epidermis bawah, dan derivatnya), jaringan dasar (mesofil), jaringan pengangkut, jaringan penguat, dan jaringa sekretori.

Epidermis daun

Epidermis daun terdapat di permukaan atas maupun bawah, umumnya terdiri dari satu lapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin (kutikula)atau lignin. Pada epidermis terdapat celah yang diapit oleh dua sel penutup, celah ini disebut stomata.

Mesofil

Mesofil merupakan jaringan parenkim pada daun. Mesofil terletak diantara epidermis atas dan epidermis bawah. Kebanyakan pada tumbuhan Dicotyledoneae, mesofil berdifernsiasi menjadi jaringan tiang (palisade) dan bunga karang (spons). Sedangkan pada rumput-rumputan dan Monocotyledoneae lainnya mesofil tidak berdiferensiasi.

Jaringan pengangkut

Berkas pengangkut pada daun membentuk bangunan kompleks yang disebut tulang daun. Tumbuhan Dicotyledoneae mempunyai satu ibu tulang daun dan cabang-cabang yang membentuk jala,  sedangkan tumbuhan Monocotyledoneae memiliki tulang daun berderet sejajar sumbu daun dan dihubungkan oleh berkas-berkas pengangkut kecil. Tulang daun berfungsi untuk mengangkut air serta zat hara dari tanah dan hasil fotosintesis dari daun ke bagian tubuh yang lain.

Jaringan sekretoris

Pada tumbuhan tertentu terdapat sel-sel khususm misalnya saluran getah, sel-sel kristal, dan kelenjar, yang umumnya terdapat pada mesofil daun.

Bunga

Bunga merupakan alat reproduksi generatif yang muncul hanya pada saat tumbuhan telah mencapai usia tertentu. Pada bunga terjaadi penyerbukan dan pembuahan yang menghasilkan buah. Di dalam buah terdapat biji dan di dalam biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan muda. Bunga berasal dari modifikasi batang, sedangkan buah berasal dari bakal buah yang telah dibuahi. 

Struktur bunga yang sempurna terdiri ataas bagian sebagai berikut:

  • Dasar bunga (reseptakel)
  • Perhiasan bunga (periantium) meliputi kelopak (calyx) dan mahkota (corolla)
  • Benang sari (stamen)
  • Putik (pistilum)

Dasar bunga (reseptakel)

Dasar bunga merupakan ujung percabangan yang berhenti pertumbuhannya dan menjadi tempat tumbuhnya perhiasan dan kelamin bunga.

Perhiasan bunga (periantium)

Perhiasan bunga disusun oleh dua unsure dun steril, yaitu daun kelopak (sepal) yang secara kolektif menyusun kelopak bunga (calyx) dan daun mahkota (petal) yang secara kolektif menyusun mahkota bunga (corolla).

Kelopak merupkan bagian terluar dari bunga. Kelopak melindungi bunga pada saat bunga berbentuk kuncup. Kelopak biasanya berwarna hijau, akan tetapi ada pula kelopak yang berwarna-warni, misalnya pada bunga bugenvil. Paada umumnya kelopak tersusun dalam satu lingkaran.

Mahkota bunga merupakan lapisan kedua setelah kelopak. Pada umumnya mahkota bunga terlihat paling menyolok karena berukuran besar dan berwarna-warni. Fungsi mahkota bunga adalah untuk menarik serangga agar menghisap madu yang sekaligus membantu penyerbukan.

Benang sari (stamen)

Stamen tersusun atas satu lingkaran atau dua lingkaran. Stamen memiliki kepala sari (anter) yang terletak di ujung tangkai sari. Bentuk kepala sari bulat, jorong, atau bulat telur. Di dalam kepala sari terdapat satu atau lebih ruang sari (teka). Ruang sari terdiri atas dua kantong sari (lokulomentum) yang merupakan tempat terbentuknya serbuk sari (mikrospora atau tepung sari). Serbuk sari merupakan gamet jantan.

Putik (pistilum)

Putik terletak di pusat bunga. Putik tersusun dari satu atau lenih daun buah (karpel), jika daun buah lebih dari satu, maka daun buah akan tersusun sebagai lingkaran. Putik tersusun dari bebrapa bagian, yaitu bakal buah, tangkai putik, dan kepala putik

Tipe bunga                  Kelopak Mahkota Benang sari       Putik
Bunga lengkap          Ada         Ada                Ada               Ada
Bunga sempurna          Ada/tidak         ada                Tidak ada/Ada     Ada
Bunga jantan                  Ada         Ada                Ada               Tidak ada
Bunga betina                 Ada                 Ada               Tidak ada               Ada
Bunga telanjang         Tidak ada         Tidak ada       Ada               ada

Bakal buah atau ovarium merupakan tempat terdapatnya sel telur (ovum). Posisi ovarium adalah duduk pada dasar bunga dan bentuknya menggelembung. 

Tangkai putik atau stilus merupakan suatu saluran sempit untuk lewatnyaserbuk sari saat pembuahan. Tangkai putik juga berfungsi menyokong kepala putik.

Kepala putik atau stigma merupakan bagian paling atas dari putik sebagai tempat melekatnya serbuk sari saat terjadi penyerbukan. Pada umumnya stigma lengket dan berambut (Raven et al. 2005; Solomon et al. 2005).

Sekian untuk posting materi biologi pada hari ini mengenai organ pada tumbuhan. Semoga bermanfaat.

0 comments: