KODE GENETIK
Sintesis
protein dikodekan dalam DNA, hanya terdapat empat macam basa nukleotida
untuk menspesifikasikan 20 asam amino. Aliran informasi dari gen ke
protein didasarkan pada kode triplet ( triplet code ):
instruksi-instruksi genetic untuk rantai polilpetida ditulis dalam DNA
sebagai rangkaian kata tiga nukleotida yang tidak tumpang tindih.
Misalnya, triplet basa AGT diposisi tertentu pada seuntai DNA
menghasilkan penempatan asam amino serin pada posisi yang bersesuaian
dari polipeptida yang sedang dibuat. Untuk setiap gen, hanya satu dari
kedua untai DNA yang ditranskripsikan. Untaian ini disebut untai cetakan ( template strand ) karena
menyediakan pola, atau cetakan, untuk sekuens nukleotida-nukleotida
dalam transkrip RNA. Untai DNA tertentu merupakan untai cetakan untuk
beberapa gen disepanjang molekul DNA, sedangkan untuk gen-gen lain untai
komplementerlah yang berfungsi sebagai cetakan. Perlu diperhatikan
untuk suatu gen, untai yang sama digunakan sebagai cetakan setiap kali
gen tersebut ditranskripsi. Perpasangan serupa dengan yang terbentuk
saat replikasi DNA, hanya saja U, pengganti untuk T pada RNA,
berpasangan dengan A, dan nukleotida mRNA mengandung ribosa, bukan
deoksiribosa. Seperti untai baru DNA, molekul RNA disintesis dengan arah
yang anti pararel terhadap untai cetakan DNA. Misalnya triplet basa ACC
pada DNA ( ditulis sebagai 3’-ACC-5’ ) menjadi cetakan untuk 5’-UGG-3’
pada molekul mRNA. Triplet basa mRNA disebut kodon ( codon ), dan biasanya ditulis dengan arah 5’ à
3’. Dalam contoh kita, UGG merupakan kodon untuk asam amino triptofan (
disingkat Trp ). Istilah kodon juga digunakan untuk triplet basa
disepanjang untai bukan cetakan ( non template ).
Kodon-kodon ini komplementer terhadap untai cetakan, dan dengan
demikian bersekuens identik dengan mRNA hanya saja mengandung T bukan U.
( karena alasan ini, untai DNA bukan cetakan, terkadang disebut ‘untai
pengode’ ).