Evolusi Alam Semesta
Tidak hanya mahluk hidup, evolusi juga membahas tentang alam semesta. Berikut akan dibahas tiga teori tentang awal mula alam semesta, teori tersebut adalah teori bigbang, teori steady state dan teori Pulsating. Silahkan simak artikel dibawah untuk pembahasan lebih lanjut.
Teori Big Bang
Le Maitre dan Gammow adalah penggegas teori ini. Menurut
teori ini, pada awal alam semesta, seluruh materi alam semesta pernah
terkonsentrasi dalam sangat padat dan panas (~ 10 12K) bola api. Kemudian sekitar 20 miliar tahun yang lalu ledakan besar (big bang) terjadi. Masalah
itu pecah berkeping-keping, yang dilempar keluar dengan kecepatan
tinggi ke segala arah membentuk bintang dan galaksi, yang masih
bergerak jauh dari satu sama lain.
Menurut hukum Hubble, kecepatan resesi galaksi menjadi sama dengan kecepatan cahaya pada jarak yang sama dari 20 tahun cahaya penagihan. Artinya, sinar cahaya dari bintang dan galaksi, yang terletak pada jarak 20 miliar tahun cahaya atau lebih, tidak pernah dapat menghubungi kami. Jadi jarak ini menjadi batas alam semesta teramati. Pada rekening resesi berkelanjutan, semakin banyak galaksi akan melampaui batas ini dan akan hilang. Sebagai akibatnya, jumlah galaksi per satuan volume akan terus menurun dan akhirnya waktu mungkin datang ketika kita mungkin memiliki alam semesta yang kosong.
Menurut hukum Hubble, kecepatan resesi galaksi menjadi sama dengan kecepatan cahaya pada jarak yang sama dari 20 tahun cahaya penagihan. Artinya, sinar cahaya dari bintang dan galaksi, yang terletak pada jarak 20 miliar tahun cahaya atau lebih, tidak pernah dapat menghubungi kami. Jadi jarak ini menjadi batas alam semesta teramati. Pada rekening resesi berkelanjutan, semakin banyak galaksi akan melampaui batas ini dan akan hilang. Sebagai akibatnya, jumlah galaksi per satuan volume akan terus menurun dan akhirnya waktu mungkin datang ketika kita mungkin memiliki alam semesta yang kosong.
Teori Steady State
Bondi, Gold dan Fred Hoyle mengembangkan teori ini. Menurut
teori ini, jumlah galaksi di alam semesta teramati adalah konstan dan
galaksi baru yang terus menerus diciptakan dari ruang kosong, yang
mengisi kesenjangan yang disebabkan oleh orang- galaksi, yang telah
melintasi batas alam semesta teramati. Sebagai akibat dari itu, ukuran keseluruhan massa alam semesta teramati tetap konstan. Jadi steady state alam semesta tidak terganggu sama sekali.
Teori Pulsating
Menurut teori ini, alam semesta seharusnya meluas dan kontraktor bergantian yaitu berdenyut. Saat ini, alam semesta mengembang. Menurut
teori berdenyut, adalah mungkin bahwa pada waktu tertentu, perluasan
alam semesta dapat dihentikan oleh tarikan gravitasi dan mungkin
kontraksi lagi. Setelah itu telah dikontrak untuk ukuran tertentu, ledakan lagi terjadi dan alam semesta akan mulai berkembang. Ekspansi alternatif dan kontraksi alam semesta menimbulkan semesta berdenyut.
Demikian posting hari ini mengenai teori alam semesta yang merupakan salah satu pokok bahasan dalam ilmu BIologi.
Demikian posting hari ini mengenai teori alam semesta yang merupakan salah satu pokok bahasan dalam ilmu BIologi.
0 comments: