Nangka (Artocarpus heterophyllus)
Klasifikasi Nangka (Artocarpus heterophyllus)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus
Ciri umum Nangka (Artocarpus heterophyllus)
Artocarpus heterophyllus atau Nangka merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari india dan menyebar ke daerah tropis termasuk Indonesia.
Akar
Artocarpus heterophyllus atau Nangka mempunyai akar tunggang.
Batang
Berdasarkan kajian biologi (morfologi) percabangan batang simpodial dengan warna hijau kotor. Tingginya bisa mencapai 20-30 m dengan diameter batang mencapai 80 cm.
Daun
Daun berbentuk jorong, Duduk daun tersebar dengan daun-daun penumpu yang lebar yang kadang-kadang memeluk batang. Pertulangan daun menyirip hingga menempel pada tepi daun (Craspedodromous).
Bunga
Bunga berkelamin tunggal tersusun dalam bentuk bunga majemuk berbatas, yang berbentuk bongkol.
Buah
Buah semu majemuk dengan bentuk bulat lonjong berwarna hijau kekuningan.
Biji
Biji berbentuk bulat telur, berkulit tipis, dan berwarna putih.
Habitat
Pohon nangka cocok tumbuh di daerah yang memilki curah hujan tahunan ratarata 1.500-2.500 mm dan musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka dapat tumbuh di daerah kering yaitu di daerah-daerah yang mempunyai bulan-bulan kering lebih dari 4 bulan . Rata-rata suhu udara minimum 16-21 derajat C dan suhu udara maksimum 31-31,5 derajat C.
Faktor pertumbuhan
Angin berperan dalam membantu penyerbukan bunga pada tanaman nangka. Sinar matahari sangat diperlukan nangka untuk fotosintesis dan pertumbuhan, karena pohon ini termasuk intoleran. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan terganggunya pembentukan bunga dan buah serta pertumbuhannya. Kelembaban udara yang tinggi diperlukan untuk mengurangi penguapan.
Manfaat
- Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran.
- Tepung biji nangka digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan makan campuran).
- Daun muda dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
- Kayu nangka dianggap lebih unggul daripada jati untuk pembuatan meubel, konstruksi bangunan pembubutan, tiang kapal, untuk tiang kuda dan kandang sapi (di Priangan), dayung, perkakas, dan alat musik.
- Pohon nangka dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Sumber:
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_kim_0703783_chapter2.pdf. Diunduh tanggal 22 juni 2012 pukul 15.29
http://lc.bppt.go.id/ttg/Data/bididaya%20pertanian/buah/nangka.pdf. Diunduh tanggal 22 juni 2012 pukul 17.00
Tjitrosoepomo, G. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Tjitrosoepomo, G.2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
0 comments: